Deep Learning

SMP Kristen Tabqha Terapkan Pendekatan Deep Learning dalam Pembelajaran yang Bermakna dan Menyenangkan

SMP Kristen Tabqha terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan yang relevan dan berdampak bagi masa depan siswa. Salah satu inovasi penting yang sedang diterapkan adalah pendekatan Deep Learning, sebuah pendekatan yang tidak hanya berfokus pada hasil akademik, tetapi juga pada proses dan nilai-nilai pembelajaran itu sendiri. Pendekatan ini sejalan dengan pandangan Mendikdasmen Abdul Mu’ti yang menyebutkan bahwa Deep Learning dapat dicapai melalui tiga elemen utama: Meaningful Learning, Mindful Learning, dan Joyful Learning.

Konsep Meaningful Learning menjelaskan bahwa guru membantu siswa untuk mengaitkan konsep baru yang akan diajarkan dengan konsep-konsep yang sebelumnya sudah mereka pahami. Proses belajar Meaningful Learning ini bertujuan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa.

Sementara itu, penerapan Mindful Learning mendorong siswa menjadi pembelajar yang sadar dan bertanggung jawab atas proses belajarnya. Guru tidak sekadar menyampaikan materi, melainkan juga melibatkan siswa dalam merancang tujuan belajar harian, merefleksikan proses yang telah dijalani, dan menetapkan langkah perbaikan ke depan. Misalnya, dalam kegiatan proyek kelas, siswa membuat jurnal refleksi mingguan yang mencatat apa yang mereka pelajari, tantangan yang dihadapi, serta cara mereka mengatasi masalah tersebut. Ini membentuk kebiasaan belajar yang lebih dalam dan terarah.

Tak kalah penting, Joyful Learning menjadi semangat utama dalam menciptakan suasana kelas yang menggembirakan. SMP Kristen Tabqha mengadopsi berbagai pendekatan yang membuat siswa antusias belajar, seperti pembelajaran berbasis permainan, pembelajaran di luar kelas, hingga project-based learning yang memungkinkan siswa mengekspresikan kreativitas mereka. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, misalnya, siswa membuat vlog atau podcast yang berisi cerita pengalaman mereka, bukan hanya menulis esai konvensional. Ini membuat mereka merasa dihargai dan lebih terlibat secara emosional dalam pembelajaran.

Implementasi Deep Learning ini juga didukung oleh pembiasaan karakter dan budaya sekolah yang positif. Guru membangun relasi yang kuat dengan siswa melalui komunikasi yang terbuka dan pendekatan yang hangat. Pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melalui kegiatan mentoring, Bible Camp, dan aksi sosial yang memperkaya pengalaman dan nilai hidup siswa.