Sebagai salah satu alumni Sekolah Kristen Tabgha, saya merasa sangat bersyukur karena mendapatkan dua hal penting sekaligus dalam perkembangan emosional dan pengetahuan saya.
Pengetahuan sudah saya dapatkan lebih dari cukup melalui guru-guru Tabgha yang luar biasa. Terima kasih kepada semua guru yang telah mendidik dengan penuh dedikasi, kesabaran, serta mau mendengarkan apa yang terkadang kami rasakan di luar dari pelajaran (curhat, haha). Perhatian, kasih, dan semuanya terasa seperti orang tua kami sendiri di sekolah.
Terkhusus di kelas saya, yang jumlah siswanya tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit—selama tiga tahun kebersamaan kami, baik dalam suka maupun duka, kelebihan dan kekurangan kami saling mendukung.
Meskipun ada perbedaan kepercayaan, kami tidak pernah memaksa teman kami untuk ikut, tapi kami menunggu dengan sabar sampai ia ‘login’ sendiri, haha. Untungnya, imannya kuat!
Kadang-kadang, kami justru lebih ‘mendukung’ kekurangannya supaya makin lucu, haha. Jujur, karena kami juga butuh canda tawa agar hidup ini tidak terlalu serius, ya Bro! Belajar terus, tapi tetap santai.
Saya cukup bangga menjadi salah satu alumni Tabgha, karena Sekolah Tabgha terus berkembang. Para alumninya pun sudah banyak yang berhasil masuk ke Perguruan Tinggi Negeri dan melanjutkan pendidikan ke berbagai negara.
Harapan saya,
Sekolah Tabgha terus menjadi pilar bagi sekolah-sekolah lain, dan semakin banyak orang tua yang mempercayakan anak-anaknya untuk bersekolah di Tabgha. Semoga bisa terus maju dan Go International!
Karena kami diperhatikan dan dibimbing secara karakter, sekarang saya merasa tangguh dalam iman. Ketika saya jauh dari keluarga dan menghadapi berbagai tantangan, saya dimenangkan.
Amin.
Doa saya:
Semoga semua guru, staf, dan Yayasan selalu diberi kesehatan dan kesuksesan.
Semoga sekolah ini semakin jaya dan terus berkembang, karena kasih Yesus ada di sana.
Love,
Bogaartz